Puisi Dari Ndugama Untuk Onance Tobai

Puisi16 Dilihat

Onance, bunga muda yang layu sebelum mekar, hidupmu dipetik dengan tangan yang seharusnya menjaga.

Ayah yang dipanggil pelindung, berubah menjadi bayangan paling gelap.

Engkau rela hancur demi bertahan, namun luka makin dalam saat janinmu ditikam.
Tanah hampir menelan rahasiamu, tapi kebenaran bersuara lebih nyaring dari kubur.

Kini namamu menangis di angin malam, menjadi peringatan bagi dunia yang tuli: bahwa kasih seharusnya melindungi, bukan mengubur hidup anak sendiri.

Aku menulis dari rimba Ndugama, sebagai anak sekolah yang ikut terluka. Meski Nabire jauh di sana, air matamu menjadi air mata kami bersama.

Penulis : Gwijange Qwisirik

Jangan Lewatkan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed